1. Keterbatasan Biaya
Biaya publikasi untuk 1 artikel di jurnal ilmiah terindeksi Sinta 4, 5, dan 6 berkisar Rp 400.000,00 – Rp600.000,00. Sementara mahasiswa memerlukan 3 artikel yang dipublikasi pada jurnal ilmiah, sehingga akan memerlukan biaya lebih dari Rp1.500.000,00 untuk menyelesaikan tugas akhir pengganti skripsi.
Mahasiswa dapat berkolaborasi dengan mahasiswa lain dalam menyusun artikel ilmiah. Pada ketentuan tugas akhir pengganti skripsi berupa jurnal ilmiah tertulis bahwa dari 3 artikel yang dipublikasikan hanya 2 artikel yang harus menjadi penulis utama. Maka untuk artikel ketiga mahasiswa dapat berkolaborasi dengan mahasiswa lain. Misalkan Andi dan Budi berkolaborasi menyusun artikel ilmiah. Pada artikel milik Andi, maka Andi ditulis sebagai penulis utama, sementara Budi ditulis sebagai penulis kedua. Begitupun sebaliknya. Dengan demikian mahasiswa akan memangkas biaya publikasi untuk 1 artikel.
2. Ketidakpastian Waktu Pelaksanaan Seminar Nasional/Internasional
Biaya untuk tugas akhir pengganti skripsi dengan prosiding akan lebih murah daripada jurnal ilmiah. Biaya untuk menjadi pemakalah dalam seminar nasional berkisar Rp100.000,00 – Rp300.000,00 bahkan ada yang gratis. Akan tetapi, jenis tugas akhir ini memiliki kendala dari tidak dapat diprediksinya dan tidak konsistennya waktu pelaksanaan seminar.
Mahasiswa harus proaktif dalam mencari informasi mengenai pelaksanaan seminar nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti akun Instagram aktif membagikan informasi seputar seminar/konferensi nasional, misalnya akun @publikasiilmiah
3. Keterbatasan Menemukan Sumber Referensi Relevan
Mahasiswa sering kali kesulitan menemukan referensi yang tepat untuk mendukung artikel ilmiahnya.
Manfaatkan perpustakaan kampus, jurnal online, atau database artikel ilmiah seperti Google Scholar untuk mencari referensi yang relevan. Selain itu, mahasiswa juga dapat berdiskusi dengan dosen pembimbing mengenai referensi dan sumbernya untuk mempermudah pencarian.
4. Kemungkinan Kesulitan dalam Publikasi
Beberapa jurnal ilmiah memiliki proses publikasi dan seleksi yang ketat terhadap artikel yang disubmit.
Mahasiswa perlu memeriksa kembali artikel sebelum disubmit pada jurnal ilmiah. Artikel ilmiah harus sudah sesuai dengan standar jurnal target dan konsultasikan dengan dosen pembimbing untuk memperbaiki kualitas. Mahasiswa bisa memulai dengan memilih jurnal yang dimiliki oleh Universitas Palangka Raya atau jurnal nasional dengan kriteria publikasi yang lebih fleksibel.
5. Kemungkinan Melakukan Plagiasi, baik Secara Sengaja maupun Tidak Sengaja
Setiap jurnal memiliki ketentuan mengenai plagiasi. Artikel yang masuk akan dilakukan pemeriksaan plagiasi dengan aplikasi Turnitin, Ithenticate, atau aplikasi pemeriksa plagiasi lainnya. Artikel yang tidak memenuhi batas minimal plagiasinya akan ditolak
Mahasiswa harus meningkatkan pemahamannya menegnai etika penulisan ilmiah, misalnya mencantumkan sumber referensi pada kutipan, melakukan paraphrase (mengungkapkan kembali kutipan dalam kata-kata sendiri), dan sebagainya. Selain itu mahasiswa juga dapat melakukan pendeteksian awal plagiasi dengan memanfaatkan aplikasi seperti Turnitin, Ithenticate, Grammarly, Plag Tracker, dan sebagainya.
Referensi :
Jatmiko, 2015. Panduan Penulisan Artikel Ilmiah. Jakarta : Universitas Indonesia
Zulmiyetri. 2019. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Prenadamedia Group
Fikra, Hidayatul. 2024. Ketentuan Tugas Akhir Artikel Ilmiah Pengganti Skripsi: Studi Kebijakan pada Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Gunung Djati Conference Series, 37 (2024). Diakses dari https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/gdcs/article/view/2067/1496